📘 قراءة كتاب Bid rsquo ah pengertian macam macam dan hukumnya أونلاين
Segala puji bagi Allah Robb seru sekalian alam,
Yang telah memerintahkan kita untuk ittiba’ dan
melarang kita dari ibtida’, shalawat dan salam
terlimpahkan kepada nabi kita Muhammad yang
telah diutus oleh Allah Azza wa Jalla untuk dijadikan
sebagai suri tauladan dan ditaati, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang
mengikutinya.
Wa ba’du:
Berikut ini beberapa pembahasan yang
menerangkan tentang macam-macam bid’ah dan
larangan untuk melakukannya, buku ini ditulis
sebagai bentuk realisasi dari kewajiban memberikan
nasehat kepada Allah, kitab-Nya, rosul-Nya,
pemimpin-pemimpin Islam dan para pengikutnya.
Pengertian Bid’ah:
Bid’ah secara bahasa berasal dari kata “Al bida’”
yang berarti: Menciptakan, menjadikan atau
menemukan sesuatu tanpa contoh sebelumnya.
Seperti firman Allah:
“(Allah) Pencipta langit dan bumi.”1
Maksudnya: menciptakannya tanpa ada contoh
sebelumnya.
Dan firmanNya:
“Katakanlah: Aku bukan rosul yang pertama di
antara rosul-rosul.”2
Artinya aku bukanlah orang yang pertama membawa
risalah dari Allah Azza wa Jalla kepada manusia,
akan tetapi telah ada para rosul sebelumku yang
membawa misi yang sama.
Apabila kita katakan: Si Fulan telah melakukan
bid’ah, artinya: ia telah mengamalkan sesuatu yang
tidak pernah ada contohnya.
Al Ibtida’ (Penemuan) ada dua macam:
1. Penemuan di bidang adat dan kebiasaan
seperti penemuan-penemuan modern,
hukumnya adalah mubah dan boleh, karena
hukum asal dalam masalah-masalah
kebiasaan adalah mubah.
2. Penemuan di bidang Ibadah, hukumnya
adalah haram, karena hukum asal dalam
ibadah adalah tauqifi (harus berlandaskan
dalil). Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:
“Barang siapa yang mengada-ngadakan dalam
urusan kami yang bukan dari ajarannya maka
amalannya tertolak.”3
Dan di dalam riwayat yang lain beliau bersabda:
“Barang siapa yang mengerjakan suatu amalan
yang tidak ada perintahnya dari kami, maka dia
tertolak.”4
Macam-macam bid’ah:
Bid’ah di dalam agama terbagi menjadi dua:
1. Bid’ah qauliyyah ‘itiqadiyyah (perkataan dan
keyakinan), seperti pernyataan dan keyakinan
kelompok Jahmiyyah, Mu’tazilah, Syi’ah dan
kelompok-kelompok sesat lain.
2. Bid’ah di dalam Ibadah, seperti beribadah
kepada Allah dengan sesuatu yang belum
pernah disyari’atkanNya. Bid’ah bentuk
inipun terbagi menjadi beberapa macam:
a. Bid’ah yang terjadi pada inti ibadah, yaitu
dengan mengada-adakan suatu bentuk ibadah
yang tidak memiliki tuntunan dalam Islam,
seperti melaksanakan shalat, shaum atau
merayakan hari tertentu yang tidak pernah
disyari’atkan, seperti bid’ah merayakan
upacara maulid nabi dll.
b. Bid’ah yang terjadi karena penambahan pada
ibadah yang disyari’atkan, seperti orang yang
menambah roka’at kelima pada shalat dhuhur
atau ashar.
c. Bid’ah yang terjadi pada tata cara ibadah,
yaitu dengan mengerjakan satu cara tertentu
yang tidak pernah disyari’atkan dalam
syari’at, seperti membaca dzikir-dzikir yang
disyari’atkan namun dibaca dengan cara
berjama’ah dan diiringi dengan gendang atau
Islamic Center MUADZ BIN JABAL KENDARI, SULTRA-INDONESIA/www.baitularqam.org
rebana, seperti orang-orang yang berlebihan
dan menyiksa diri ketika beribadah,
melampaui batas yang telah ditetapkan oleh
sunnah rosul.
d. Bid’ah yang terjadi dengan mengkhususkan
waktu tertentu bagi ibadah yang telah
disyari’atkan secara mutlak. Seperti orang
yang mengkhususkan tanggal nishfu sya’ban
dan malamnya dengan shaum dan tahajjud.
Karena hukum asal shaum dan tahajjud
adalah disyari’atkan, akan tetapi
mengkhususkannya dengan waktu tertentu
membutuhkan dalil.
Hukum bid’ah dalam agama dengan segala
bentuknya:
Setiap bid’ah yang terjadi di dalam agama,
hukumnya adalah haram dan sesat, karena
Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah
bersabda:
“Dan sekali-kali janganlah mengada-ada hal-hal
baru (dalam agama), karena setiap pengada-adaan
Islamic Center MUADZ BIN JABAL KENDARI, SULTRA-INDONESIA/www.baitularqam.org
hal yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu
sesat.”5
dan sabdanya:
“Barang siapa yang mengada-ngadakan dalam
urusan kami yang bukan dari ajarannya maka
amalannya tertolak.”
Dan di dalam riwayat yang lain beliau bersabda:
kitab yang menjelaskan tentang hakikat bid’ah dan sebabsebab munculnya serta sikap ahlussunnah wal jamaah dalam menghadapi mereka sebagaimana dijelaskan pula metode ilmiah dalam membantah argumenargumen mereka.
حجم الكتاب عند التحميل : 306.6 كيلوبايت .
نوع الكتاب : pdf.
عداد القراءة:
اذا اعجبك الكتاب فضلاً اضغط على أعجبني و يمكنك تحميله من هنا:
شكرًا لمساهمتكم
شكراً لمساهمتكم معنا في الإرتقاء بمستوى المكتبة ، يمكنكم االتبليغ عن اخطاء او سوء اختيار للكتب وتصنيفها ومحتواها ، أو كتاب يُمنع نشره ، او محمي بحقوق طبع ونشر ، فضلاً قم بالتبليغ عن الكتاب المُخالف:
قبل تحميل الكتاب ..
يجب ان يتوفر لديكم برنامج تشغيل وقراءة ملفات pdf
يمكن تحميلة من هنا 'http://get.adobe.com/reader/'