📘 قراءة كتاب MASJID amp PENGARUHNYA DALAM DUNIA PENDIDIK أونلاين
Segala puji bagi Allah Ta’ala semata. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam yang tiada nabi setelahnya, juga kepada seluruh keluarga
dan sahabatnya Radhiyallahu ‘Anhum. Amma ba’du :
Masjid merupakan rumah Allah, tempat dimana manusia
menyembah-Nya dan mengingat nama-Nya. Pengunjung di dalamnya
adalah orang yang memakmurkannya, dan merupakan sebaik-baik
bidang tanah Allah di muka bumi ini, sebagai menara petunjuk, serta
corong agama. Ia adalah majelis dzikir, mihrabnya ibadah,
menaranya pengajaran ilmu dan pengetahuan pokok-pokok syari’at.
Bahkan ia merupakan lembaga pertama yang menjadi titik tolak
penyebaran ilmu dan pengetahuan di dalam Islam !!!
Mengenai keutamaan masjid dan keagungan kedudukannya,
maka terdapat banyak teks-teks agama (an-nushush) mengenai hal
tersebut, diantaranya adalah :
Firman Allah Ta’ala :
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلاَ تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَداً ﴿18 ﴾سورة الجن
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka
janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping
(menyembah) Allah.” (QS.72:18).
Allah Subhanahu wa Ta’ala –sebagai Pemilik segala sesuatu-
menyandingkan masjid-masjid kepada-Nya. Penyandaran masjid
kepada-Nya merupakan pemuliaan dan mengagungan terhadapnya.
Dan masjid bukanlah kepunyaan siapapun, melainkan Allah semata.
Sebagaimana halnya dengan ibadah yang telah dibebankan oleh Allah
Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya, maka tidaklah diperkenankan
untuk dialihkan pelaksanaannya selain kepada-Nya saja.
Dalil lainnya, hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam
Shahihnya, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ
السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ.
“Tidaklah berkumpul sekelompok orang di salah satu rumah-rumah
Allah (masjid). Mereka membaca al-Qur`an dan saling mempelajarinya
(bersama-sama) di antara mereka, melainkan (akan) turun
ketenangan atas mereka, mereka akan diliputi rahmat, dan para
Malaikat (hadir) mengelilingi mereka, serta Allah menyebutkan
(nama-nama) mereka di hadapan (para Malaikat) yang berada di sisi-
Nya.”1
Diantara dalil lain yang menunjukkan kedudukan masjid di sisi
Allah Ta’ala, bahwa yang memakmurkannya baik secara material dan
imaterial, hanyalah makhluk Allah Ta’ala pilihan, yaitu dari kalangan
para Nabi dan Rasul, serta para pengikut-pengikut mereka dari
orang-orang yang beriman, Allah Ta’ala berfirman :
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿127﴾
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ
الرَّحِيمُ ﴿128 ﴾سورة البقرة
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar
Baitullah bersama Ismail (seraya berdo`a): ‘Ya Tuhan kami terimalah
daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami
berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di
antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan
tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji
kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang’.” (QS. 2:127-128).
Dan firman Allah Ta’ala tentang orang-orang yang
memakmurkan masjid-masjid-Nya :
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللّهِ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللّهَ
فَعَسَى أُوْلَـئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ ﴿18 ﴾سورة التوبة
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan
termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. 9:18).
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan kepada siapa saja
yang membangun masjid di muka bumi ini yang dilandasi dengan
niat karena Allah Ta’ala semata, maka Allah Ta’ala akan
membangunkan rumah baginya di surga. Sebagaimana dalam hadits
‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Aku mendengar Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ بَنَى لِلَّهِ مَسْجِدًا بَنَى اللَّهُ لَهُ كَهَيْئَتِهِ فِي الْجَنَّةِ.
‘Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah, (niscaya) Allah
akan membangunkan baginya yang semacamnya di dalam surga’.”2
Jika masjid dikehendaki memainkan peranan-peranannya, maka
dimungkinkan untuk menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga
lain, yang pada akhirnya akan mewarnai kehidupan masyarakatnya,
dengan celupan islami yang pernah mewarnai komunitas masyarakat
pertama di zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan
generasi awal dari kalangan para sahabat dan tabi’in Radhiyallahu
‘Anhum dan zaman-zaman kecemerlangan Islam.
Sudah selayaknya lembaga-lembaga ini saling bekerjasama
dengan masjid di bidang penyuluhan dan pembudayaan. Dan
lembaga-lembaga ini bekerja secara menyeluruh dan terprogram rapi,
sehingga menghasilkan produk muslim yang soleh. Sesungguhnya
peran masjid dalam realitasnya, merupakan bagian integratif bersama
peran-peran lembaga-lembaga lainnya di dalam masyarakat. Dari
masjidlah, lembaga-lembaga ini menjalankan kegiatan-kegiatannya
yang mengurai berbagai belitan, serta berpartisipasi dalam merajut
kehidupan masyarakat.
Sesungguhnya masjid masih tetap menjalankan peranannya
yang agung ini selama berabad-abad, dan berlangsung hingga saat ini
dimana umat Islam yang secara internal berada pada tingkatan “buih
lemah yang mengapung”. Sementara secara ekstrenal, kekuatan
jahat, kezaliman secara terang-terangan memaklumatkan
permusuhan dan peperangan atas umat Islam. Peranan masjid
menjadi melemah dan terkulai, mata airnya mengering, terjadi di
hampir kebanyakan negeri-negeri Islam !!! Demikian itu disebabkan
kelengahan, kedustaan dan niat-niat buruk sebagian mereka kepada
yang lainnya.
Ditengah-tengah kondisi yang terpuruk ini, dan ditengah-
tengah kelompok-kelompok yang bertujuan untuk mencukur masjid
dari misi dan tugasnya di dalam masyarakat. Ruh Islam tidak pernah
pudar, bahkan ia terus mengalir di setiap pembuluh darah dunia
Islam dengan aliran yang alami dan tenang. Lalu mendorongnya
kepada Islam, dengan dorongan yang berkesinambungan. Lalu hasil
dari ini semua, terbangunnya kesadaran dan terjadinya kebangkitan
yang penuh keberkahan. Masjid mulai mempersiapkan dirinya untuk
menjalankan perannya sebagai pemandu masyarakat muslim dalam
pengarahan, pendidikan dan pembinaan. Sebagai sel-sel hidup yang
mengalir dengan gerakan dan pelayanan, untuk melaksanakan
perannya dan menjalankan kewajibannya bersama dengan lembaga-
lembaga lainnya, seperti di rumah, sekolah, barak-barak militer, dan
taman-taman bermain ... dsb, (dengan) bahu membahu bersama-
sama di medan penyadaran dan penyuluhan.
Menjelaskan tentang Kedudukan & Peranan Masjid Dalam Islam, serta Tugas Universalnya bagi Kemaslahatan Dunia & Akhirat, Urgensi Masjid & Keterikatannya dengan Masyarakat Muslim, Masjid merupakan Media Implementasi Amal dalam rangka mengajak kepada Iman & Amal Soleh, Pendidikan, Pembudayaan, Pembinaan dan Penyuluhan.
سنة النشر : 2009م / 1430هـ .
حجم الكتاب عند التحميل : 301.8 كيلوبايت .
نوع الكتاب : pdf.
عداد القراءة:
اذا اعجبك الكتاب فضلاً اضغط على أعجبني و يمكنك تحميله من هنا:
شكرًا لمساهمتكم
شكراً لمساهمتكم معنا في الإرتقاء بمستوى المكتبة ، يمكنكم االتبليغ عن اخطاء او سوء اختيار للكتب وتصنيفها ومحتواها ، أو كتاب يُمنع نشره ، او محمي بحقوق طبع ونشر ، فضلاً قم بالتبليغ عن الكتاب المُخالف:
قبل تحميل الكتاب ..
يجب ان يتوفر لديكم برنامج تشغيل وقراءة ملفات pdf
يمكن تحميلة من هنا 'http://get.adobe.com/reader/'