📘 قراءة كتاب Lorong Hati أونلاين
Tiap muslim tentu menginginkan agar sikap penuh
persahabatan, ramah dalam bergaul serta saling mencintai
menempel pada pribadi muslim dan merata di lingkungan
masyarakat Islam. Kita yakin bahwa setiap muslim, baik laki
maupun perempuan , mereka semua pasti mencintai adanya
kebaikan, kebajikan, berbakti pada orang, senang memberi dan
berbudi pekerti yang luhur. Adapun hati ini maka semuanya
memiliki.
Adapun saat ini, kita sedang membutuhkan cara dan seni
bergaul yang beragam bersama orang lain, butuh pada
pemahaman yang mendalam tentang makna persatuan dalam
bingkai ukhuwah Islamiyah yang sejati, kita butuh –wahai orang
yang aku cintai- pada perealisasian kandungan makna kaidah
Islam yang agung dan baku; "Tidaklah sempurna keimanan salah
seorang diantara kalian, hingga ia mencintai saudaranya seperti
yang ia cintai untuk dirinya sendiri".0F
Selaras dengan sabda Nabi tersebut, sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Anas
bin Malik radhiyallahu ta'ala 'anhu.
Membutuhkan diskusi yang santai dan rileks, menyatu dalam
persahabatan yang tulus, saling menghargai dan mau berbagi,
1 . HR Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu.
hingga pada puncaknya kita bisa menampakan keindahan aqidah
Islam ini, sehingga pada akhirnya kita menjadi muslim sejati yang
bisa memberikan suri taudan yang baik pada sesama. Menjadi
kunci kebaikan bagi orang lain, diluar agama kita dari para
penganut agama-agama maupun sekte-sekte lain, yang banyak
sekali warna serta corak ragamnya.
Kita juga senantiasa memperlukan untuk selalu mengoreksi
dan mengawasi hati-hati kita, demikian pula dari kalangan para
penganut agama lain, mereka juga dituntut untuk mengawasi
hatinya. Dengan kejujuran tauhid, indah dalam berinteraksi
sambil dibarengi dengan budi pekerti yang tinggi, sehingga
kelezatan dan nikmatnya iman bisa dirasakan, dan orang kafir bisa
mengetahui hakekat agama Islam yang sesungguhnya.
Kita ingin didalam memperbaiki hati bukan hanya sekedar
basa basi, tidak pula hati yang dipoles dengan sikap berpura-pura,
apa lagi menggambarkan sikap lembek yang meremas agama kita,
bukan juga dengan cara menggadaikan prinsip dasar dan tujuan
pokok yang sudah pasti. Hanya saja yang kita inginkan dari semua
itu adalah akhlak yang luhur, sebagaimana yang telah disabdakan
oleh panutan kita, Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam dalam
sebuah pernyataannya.
"Hanyalah aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
luhur". HR Ahmad.
Mungkin ada yang bertanya, kenapa harus sulit-sulit mencari
hati? Maka jawabannya, bukan karena berambisi untuk mencari
dunia, dan isinya dengan segala keindahannya, jangan pula
dipahami karena keinginan untuk menampilkan keindahan serta
ketawa'dhuan kita. Tidak, demi Allah bukan itu semua yang
mendasari langkah kita, bahkan bukan pula dikarenakan di dasari
sikap ingin menguasi orang lain dan meminta pujian dan
penghormatan mereka.
Akan tetapi, yang mendasari kita untuk melakukan itu adalah
karena Rabb kita Yang Maha Tinggi, dalam rangka beribadah dan
mendekatkan diri kepadaNya. Karena sesungguhnya Allah Ta'ala
mencintai keutamaan akhlak dan membenci akhak yang
rendahan. Demikian juga dalam rangka mengikuti panutan dan
teladan kita Shalallahu 'alaihi wa sallam , dimana beliau adalah
orang yang paling baik akhlaknya diantara manusia.
Dan untuk memperoleh kecintaan dan kedekatan bermajelis
bersama Nabi kita pada hari kiamat kelak, sebagaimana yang
telah dikabarkan oleh beliau kepada kita melalui sabdanya:
"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat
tempat duduknya denganku besok pada hari kiamat adalah orang
yang paling baik akhlaknya diantara kalian". HR at-Tirmdizi, dan
beliau menghasankannya.
Lalu yang mendasari kita untuk itu juga adalah penerapan
kandungan yang ada dalam ajaran dan adab agama kita, baik
dalam tingkah laku maupun dalam mengucap, tatkala sendirian
maupun dihadapan orang banyak, yang mana Nabi Shalallahu
'alaihi wa sallam telah bersabda:
"Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik". HR at-
Tirmidzi, dan beliau mengatakan hadits hasan.
Juga kerinduan kita yang mendalam pada surga nan abadi,
demikian juga agar bisa menjadi amal sholeh yang berat ketika
ditimbang pada hari dimana kita semua pasti menemui Allah Azza
wa jalla. Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Shalallahu
'alaihi wa sallam kepada kita dalam sebuah haditsnya:
"Maka perkara yang paling banyak menjadikan orang masuk
surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang luhur". HR at-
Tirmidzi, dan beliau menshahihkannya.
Dan perlu diketahui, bahwa tidak ada suatu amalan kelak
pada hari kiamat, yang bisa menjadikan berat dalam
timbangannya seorang mukmin melainkan budi pekerti yang
tinggi. Maka tidak ada yang lebih mendorong kita untuk berakhlak
yang baik, serta beradab melainkan keimanan yang sempurna,
karena seorang mukmin yang paling sempurna keimanannya
adalah yang paling baik akhlaknya.
Dan Allah Azza wa jalla telah mengabarkan pada kita hakekat
Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam melalui firmanNya:
Dalam buku ini penulis menjelaskan sebabsebab suksesnya seorang mukmin didalam menerapi hatinya untuk bisa memperoleh akhlak yang luhur. Penulis juga menyebutkan cara praktek langsung yang didasari dari hadits Nabi Shalallahu ’alaihi wa sallam serta atsarnya para ulama Salaf.
سنة النشر : 2013م / 1434هـ .
حجم الكتاب عند التحميل : 448.5 كيلوبايت .
نوع الكتاب : pdf.
عداد القراءة:
اذا اعجبك الكتاب فضلاً اضغط على أعجبني و يمكنك تحميله من هنا:
شكرًا لمساهمتكم
شكراً لمساهمتكم معنا في الإرتقاء بمستوى المكتبة ، يمكنكم االتبليغ عن اخطاء او سوء اختيار للكتب وتصنيفها ومحتواها ، أو كتاب يُمنع نشره ، او محمي بحقوق طبع ونشر ، فضلاً قم بالتبليغ عن الكتاب المُخالف:
قبل تحميل الكتاب ..
يجب ان يتوفر لديكم برنامج تشغيل وقراءة ملفات pdf
يمكن تحميلة من هنا 'http://get.adobe.com/reader/'